Hmps Psikologi Peringati Kemerdekaan dengan Menambah Ilmu Melalui Webinar


Semarak akan hari kemerdekaan sudah menjadi budaya bangsa untuk memeriahkan hari besar nasionalnya, meskipun saat ini masih memasuki masa pandemi covid-19, bukan berarti menjadi batasan agar kita tidak memeriahkan hari merdeka, meskipun jarak masih menjadi kendala untuk kita semua.

Dalam memeriahkan acara kemerdekaan ini Himpunan mahasiswa program studi psikologi islam menggelar webinar dengan tema Dear Stress, stop to Coming Up: Self Awareness. dalam istilah psikologi disebut dengan self awareness yakni kesadaran dan kesiapan diri menghadapi suatu kondisi. Dalam hal ini, situasi pandemi yang dialami masyarakat karena adanya Covid-19 berdampak dihadapkannya masyarakat pada situasi yang baru. Situasi ini, menyebabkan sebagian orang merasa kebingungan karena terkurung dalam rumah sehingga merasa tertekan.

Acara webinar ini diadakan pada hari minggu, 22 agustus 2020 dengan narasumber Ibu A. Retno Riani, M. Psi, Psikolog yang merupakan salah satu Dosen Luar Biasa UIN Raden Intan Lampung dan seorang Psikolog RSJD Provinsi Lampung. Acara ini berlangsung pukul 08.30 s/d 11.00 secara online dan diikuti sebanyak 297 peserta. Mayoritas peserta adalah mahasiswa yang tersebar di berbagai provinsi yang ada di indonesia. Webinar ini dilaksanakan oleh pengurus HMPS psikologi dengan tujuan agar masyarakat, terutama mahasiswa psikologi lebih memperhatikan kesehatan mental dan menjaga diri di masa pandemi.

Menjaga kesehatan mental, tak kalah pentingnya dengan menjaga kesehatan jasmani. Tetap produktif dan ekspresif agar dapat meringankan beban yang dirasakan. Cari kesenangan yang bisa membunuh waktu bosan seperti menulis, atau memasak, bisa juga berolahraga, yang paling penting dari yang lain ialah mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, dan tetap berhubungan dengan teman dekat meski terhalau jarak PPKM dapat menjadi solusi ampuh. Jangan biarkan pandemi menyempitkan sosialisasi, hingga berujung sepi. Tidak ada kesehatan, tanpa kesehatan mental. Tetap happy, menjadi opini yang diyakini. Sebab hanya dengan berpangku tangan, tidak akan menyelesaikan masalah yang melanda diri. Harus ada solusi, karena masalah yang hadir harus dihadapi bukan dihindari.

V/LA